Di kecamatan Paniki Bawah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, terdapat kode pos 85351. Kecamatan ini terletak di bagian tengah pulau Timor dan berbatasan dengan kecamatan Fatuleu Tengah di sebelah utara, kecamatan Kupang Tengah di sebelah selatan, kecamatan Takari di sebelah barat, dan kecamatan Amarasi Timur di sebelah timur.
Paniki Bawah memiliki luas wilayah sebesar 127,50 km dan jumlah penduduk sekitar 20.000 jiwa. Kecamatan ini terbagi menjadi 10 desa, yaitu Desa Baumata, Desa Fatumonas, Desa Kuanheum, Desa Kuimasi, Desa Naibonat, Desa Oebelo, Desa Oenaek, Desa Oesao, Desa Paniki Bawah, dan Desa Soe.
Sebagian besar penduduk Paniki Bawah bekerja sebagai petani dan peternak. Hasil pertanian utama di kecamatan ini antara lain padi, jagung, ubi kayu, kacang-kacangan, dan sayur-sayuran. Sedangkan hasil peternakan utama di kecamatan ini antara lain sapi, kerbau, babi, dan kambing.
Selain pertanian dan peternakan, Paniki Bawah juga memiliki potensi wisata yang cukup besar. Beberapa objek wisata yang ada di kecamatan ini antara lain Air Terjun Oenesu, Air Terjun Tesbesu, dan Danau Oesao.
Air Terjun Oenesu terletak di Desa Oenesu, sekitar 10 km dari pusat kecamatan Paniki Bawah. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 20 meter dan dikelilingi oleh hutan yang masih alami. Air Terjun Tesbesu terletak di Desa Tesbesu, sekitar 15 km dari pusat kecamatan Paniki Bawah. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 15 meter dan dikelilingi oleh persawahan yang hijau.
Danau Oesao terletak di Desa Oesao, sekitar 20 km dari pusat kecamatan Paniki Bawah. Danau ini memiliki luas sekitar 100 ha dan merupakan salah satu danau terbesar di pulau Timor. Danau Oesao merupakan habitat bagi berbagai jenis ikan dan burung.
Selain objek wisata alam, Paniki Bawah juga memiliki beberapa objek wisata budaya, seperti Rumah Adat Raja Sonbai dan Makam Pahlawan Nasional Frans Kaisiepo.
Rumah Adat Raja Sonbai terletak di Desa Sonbai, sekitar 5 km dari pusat kecamatan Paniki Bawah. Rumah adat ini merupakan salah satu rumah adat tertua di pulau Timor dan masih dihuni oleh keturunan Raja Sonbai.
Makam Pahlawan Nasional Frans Kaisiepo terletak di Desa Oesao, sekitar 20 km dari pusat kecamatan Paniki Bawah. Makam ini merupakan tempat peristirahatan terakhir pahlawan nasional Frans Kaisiepo, yang merupakan salah satu tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Paniki Bawah merupakan salah satu kecamatan yang memiliki potensi besar di Kabupaten Kupang. Kecamatan ini memiliki potensi pertanian, peternakan, dan wisata yang cukup besar. Selain itu, Paniki Bawah juga memiliki beberapa objek wisata budaya yang menarik.
Kecamatan Paniki Bawah berbatasan dengan beberapa kecamatan lainnya di Kabupaten Kupang, yaitu:
- Kecamatan Fatuleu Tengah di sebelah utara
- Kecamatan Kupang Tengah di sebelah selatan
- Kecamatan Takari di sebelah barat
- Kecamatan Amarasi Timur di sebelah timur
Jarak tempuh dari pusat kecamatan Paniki Bawah ke ibu kota Kabupaten Kupang, yaitu Kota Kupang, sekitar 30 km. Kota Kupang merupakan kota terbesar di Nusa Tenggara Timur dan merupakan pusat pemerintahan, ekonomi, dan budaya provinsi ini.
Paniki Bawah merupakan salah satu kecamatan yang cukup maju di Kabupaten Kupang. Kecamatan ini memiliki infrastruktur yang cukup baik, seperti jalan raya, jembatan, dan jaringan listrik. Selain itu, Paniki Bawah juga memiliki beberapa fasilitas umum, seperti sekolah, puskesmas, dan pasar.
Paniki Bawah merupakan kecamatan yang memiliki potensi besar dan memiliki berbagai macam keunggulan. Kecamatan ini memiliki potensi pertanian, peternakan, dan wisata yang cukup besar. Selain itu, Paniki Bawah juga memiliki beberapa objek wisata budaya yang menarik dan memiliki infrastruktur yang cukup baik.