Di jantung Provinsi Banten, terdapat sebuah kota kecil bernama Rangkasbitung. Kota ini merupakan ibu kota Kabupaten Lebak yang menyimpan pesona dan daya tarik tersendiri.
Rangkasbitung terletak di bagian selatan Provinsi Banten, sekitar 100 kilometer dari Serang, ibu kota provinsi. Kota ini diapit oleh dua gunung, yaitu Gunung Pulosari di sebelah barat dan Gunung Karang di sebelah timur. Rangkasbitung memiliki luas wilayah sekitar 18,96 kilometer persegi dan dihuni oleh sekitar 120.000 jiwa.
Secara geografis, Rangkasbitung berada di dataran rendah dengan ketinggian rata-rata sekitar 40 meter di atas permukaan laut. Kota ini dilintasi oleh dua sungai besar, yaitu Sungai Ciujung dan Sungai Cimadur. Kedua sungai ini menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat Rangkasbitung dan sekitarnya.
Kawasan Rangkasbitung memiliki sejarah panjang yang menarik. Pada masa lalu, kawasan ini pernah menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Banten. Pada masa penjajahan Belanda, Rangkasbitung menjadi salah satu kota penting di wilayah Banten. Kota ini menjadi pusat perdagangan dan pertanian, serta menjadi tempat kedudukan pemerintahan kolonial Belanda.
Setelah Indonesia merdeka, Rangkasbitung menjadi ibu kota Kabupaten Lebak. Kota ini terus berkembang dan menjadi salah satu kota penting di Provinsi Banten. Rangkasbitung menjadi pusat pemerintahan, perdagangan, dan pendidikan di wilayah Kabupaten Lebak.
Rangkasbitung memiliki beberapa tempat wisata menarik yang dapat dikunjungi wisatawan. Di antaranya adalah Situ Cipondoh, Curug Ciherang, dan Tebing Koja. Situ Cipondoh merupakan sebuah danau alami yang terletak di tengah kota Rangkasbitung. Danau ini menjadi tempat rekreasi favorit masyarakat setempat. Curug Ciherang terletak di Desa Ciherang, Kecamatan Muncang. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 30 meter dan dikelilingi oleh hutan rimbun. Tebing Koja terletak di Desa Koja, Kecamatan Rangkasbitung. Tebing ini memiliki pemandangan yang indah dan menjadi tempat favorit untuk berfoto.
Selain tempat wisata, Rangkasbitung juga terkenal dengan kulinernya yang lezat. Beberapa kuliner khas Rangkasbitung antara lain adalah nasi goreng pete, gepuk banten, dan sate bandeng. Nasi goreng pete merupakan nasi goreng yang dimasak dengan pete dan bumbu rempah-rempah. Gepuk banten merupakan daging sapi yang diolah dengan bumbu rempah-rempah dan kemudian dikeringkan. Sate bandeng merupakan sate yang terbuat dari ikan bandeng yang dibakar dan disajikan dengan bumbu kacang.
Rangkasbitung merupakan kota yang memiliki banyak potensi. Kota ini memiliki sumber daya alam yang melimpah, seperti tanah yang subur, air yang cukup, dan hutan yang luas. Selain itu, Rangkasbitung juga memiliki potensi wisata yang besar. Dengan segala potensinya tersebut, Rangkasbitung dapat berkembang menjadi kota yang maju dan sejahtera.
Berikut adalah beberapa daerah yang termasuk dalam kode pos Rangkasbitung Lebak Banten:
- Rangkasbitung
- Kalang Anyar
- Panjang
- Cipanas
- Muncang
- Curugbitung
- Leuwidamar
- Maja
- Cimarga
- Sobang
Daerah-daerah tersebut memiliki keunggulan masing-masing. Misalnya, Rangkasbitung sebagai ibu kota kabupaten, memiliki fasilitas yang lengkap, seperti pusat pemerintahan, pusat perdagangan, dan pusat pendidikan. Kalang Anyar dikenal sebagai daerah pertanian, dengan hasil utama berupa padi dan jagung. Panjang terkenal dengan produksi gula arennya. Cipanas memiliki sumber daya alam berupa air panas yang dapat dimanfaatkan untuk wisata dan kesehatan. Muncang memiliki potensi wisata alam, seperti Curug Ciherang dan Tebing Koja. Curugbitung dikenal sebagai daerah penghasil buah-buahan, seperti durian dan manggis. Leuwidamar terkenal dengan produksi berasnya. Maja merupakan daerah industri, dengan banyak pabrik dan perusahaan yang berdiri di wilayah ini. Cimarga memiliki potensi wisata religi, dengan keberadaan makam-makam leluhur Kesultanan Banten. Sobang terkenal dengan produksi kerajinan tangannya, seperti gerabah dan keramik.
Dengan segala keunggulannya, wilayah Rangkasbitung Lebak Banten memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi kawasan yang maju dan sejahtera.